Seorang perampok bersenjata bom merampas uang karyawan Bank Rakyat
Indonesia Kas Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito di kawasan Rumah Sakit
Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta, Senin, 16 Juli 2012 tadi pagi.
Perampok membawa kabur uang Rp 155 juta di dalam tas Siti, karyawan BRI.
Saat
melakukan kejahatannya, perampok mengancam akan meledakkan bom yang ia
bawa. “Ada benda berkedip-kedip di pergelangan lengan pelaku. Saya pikir
itu timer," kata Pujianto, satpam BRI Kas RSUP Sarjito, di lokasi kejadian.
Kepala
Humas dan Hukum RSUP Sardjito, Tri Wahyu Yulianto, menyatakan peristiwa
ini terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, Siti datang dengan mobil
ke kantor BRI tersebut. Saat turun, Siti membawa tas yang menurut dia
berisi uang senilai Rp 155 juta. Ketika Siti turun dari mobil, perampok
mendatangi Siti dan langsung merampas tas dia. "Terjadi tarik-menarik
antara korban dengan pelaku," kata Tri Wahyu.
Karena dapat
ancaman dari perampok dengan ledakan bom, Siti melepaskan tas itu.
Meskipun begitu, perampok tadi tetap saja sempat meletakkan sebuah
bungkusan yang diduga bom di dalam ruangan kantor BRI. Siti lalu
menelepon polisi. Tak berapa lama, aparat polisi dari Kepolisian Resor
Sleman dan Satuan Gegana Brigadir Mobil Kepolisian Daerah DI Yogyakarta
tiba di lokasi untuk menangani bungkusan tersebut. Polisi juga melakukan
penyisiran. "Berdasarkan hasil X-ray pada rangkaiannya, 80 persen ini bom," kata Kepala Satuan Brimob Polda DI Yogyakarta, Komisaris Besar Polisi Gatot Sudibyo.
Pada rangkaian elektronik terdapat detonator, timer, paku, dan pembangkit yang menggunakan tiga buah baterai ukuran 10 sentimeter. Rangkaian tersebut dibungkus dalam alumunium foil.
Tim Gegana pun memutuskan melakukan peledakan di lokasi untuk
mencerai-beraikan rangkaian. Hasil dari peledakan juga diketahui ada
bolpoin yang digunakan sebagai konektor antara baterai dengan rangkaian
elektronik lainnya. Tidak ada korban jiwa dalam kasus tersebut.
(tempo.co-Senin, 16 Juli 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar